Iklan

Iklan

37 Hal Yang Tanpa Disadari Penting Untuk Kamu Yang Masih Single

37 Hal Yang Tanpa Disadari Penting Untuk Kamu Yang Masih Single


Usia 20-an biasanya jadi masa-masa galau bagi perempuan Indonesia yang belum menikah. Dihadapkan pada banyaknya teman sejawat yang sudah menikah plus tekanan keluarga pasti membuat pusing. Tapi sebenarnya ada banyak hal yang bisa dipelajari sebagai wanita lajang usia 20-an lho. Ini beberapa diantaranya:

1. Tidak punya pasangan ternyata bukan akhir dunia

Bisa jadi kamu memang sering kesal karena sering ditanya soal kapan menikah. Tidak bisa dipungkiri juga kalau kamu kadang suka iri setiap datang ke pernikahan teman dan bertanya-tanya kapan kamu bisa menyusul. Tapi dibalik semua ketidaknyamanan itu, didalam hatimu kamu tahu kamu tetap bahagia. Dengan atau tanpa pasangan.

2. Kamu bisa menghadapi berbagai masalah sendiri

Seberat apapun masalah yang kamu hadapi, pada akhirnya kamu sadar kalau kamu mampu menghadapi semuanya sendiri. Terkadang waktu sedang menghadapi masalah berat, kamu ingin ada seseorang yang mendampingimu. Anehnya, setelah masalah itu berhasil kamu lalui kamu justru kagum terhadap kekuatanmu sendiri. Kok bisa ya kemarin dirimu bermental baja seperti itu?

3. Hanya karena kamu tidak punya pasangan bukan berarti tidak ada yang sayang padamu

Pada akhirnya kamu sadar kalau ada berbagai sumber cinta di dunia ini, dan itu nggak hanya datang dari pasangan. Kamu punya keluarga dan teman-teman yang selalu mencintaimu tanpa syarat.

4. Kamu tidak perlu berubah hanya untuk mendapatkan pasangan

Kamu sudah tidak lagi merasa perlu repot-repot merubah gaya dan kepribadianmu agar cowok yang kamu taksir bersedia melirikmu. Kamu nyaman dengan dirimu, dan pasti nanti ada cowok yang mau menerimamu apa adanya kok.

5. Tidak semua cowok yang dekat denganmu bisa berakhir jadi pacarmu

Ada beberapa cowok yang memang hanya bisa jadi teman, ada pula yang bisa berlanjut ke hubungan yang lebih serius. Kedekatan kasual bukan berati selalu berakhir dengan pacaran.

6. Cara terbaik untuk menarik perhatian laki-laki adalah dengan mengacuhkan mereka

Aneh ya, kadang laki-laki baru menyadari perhatianmu saat kamu tidak lagi menunjukkannya.

7. Cara terbaik menghadapi pertanyaan, “Kapan Nikah?” adalah dengan jawaban santai

Semakin kamu memasukkan pertanyaan itu kedalam hati, justru tekanan untuk segera menikah akan makin membebanimu. Kamu mulai belajar untuk menjadikan pertanyaan itu sebagai bahan lelucon. Jika kamu menjawab pertanyaan itu dengan santai, orang-orang disekitarmu juga akan makin santai padamu. Seperti tips yang pernah Hipwee kasih di 12 alasan untuk tidak menikah muda.

8. Wajah ganteng bukan lagi prioritas

Apa gunanya wajah ganteng kalau pemalas dan gak nyambung diajak ngobrol? Setelah sekian lama sendiri, kamu sadar bahwa hubungan yang baik justru dibangun lewat kemampuan untuk berkomunikasi yang baik. Kamu lebih menghargai cowok yang biasa aja tapi pekerja keras dan baik, dibandingkan cowok ganteng tapi pengangguran. Makanya lebih baik kalau kamu gunakan tips dari Hipwee walau ngga ganteng yang peting terlihat lebih pintar.

9. Kamu mulai mencoba untuk mendaftarkan diri ke situs pencari jodoh

Yeah, namanya juga nyoba kan….

10. Tapi kemudian kamu sadar, kalau kemungkinan dapat jodoh di situs kontak jodoh itu sangat kecil

Setelah sebelumnya kamu sudah mendaftarkan diri di 3 situs kontak jodoh berbeda

11. Apa yang dikatakan oleh keluarga dan teman-temanmu biasanya benar

Dulu kamu sering ngotot atas pilihan pasangan. Tapi seiring waktu kamu belajar bahwa insting keluarga dan sahabat-sahabatmu akan calon pasangan biasanya ada benarnya.

12. Tapi terkadang, kamu perlu mendengarkan dirimu sendiri

Terkadang kamu perlu menutup telinga dan mempercayai instingmu. Kemudian terus berjalan dengan keputusanmu.

13. Kamu belajar untuk meluangkan waktu bersama keluarga

Semakin banyak teman-temanmu yang menikah duluan, kadang kamu jadi kesepian. Kamu mulai menyadari bahwa keluarga adalah satu-satunya tempat dimana kamu nggak akan ditinggalkan. Apapun keadaannya.

14. Kalau seorang cowok tertarik padamu, dia akan menghubungimu. Kalau nggak ya dia nggak akan berusaha.

Kamu mulai belajar untuk menunggu dan membiarkan dia berjuang. Kalau memang dia suka, dia pasti ada usahanya kok.

15. Kamu belajar meyakinkan dirimu sendiri, “Kalau jodoh gak kemana…”

Setiap hubunganmu kandas, kamu mengatakan pada dirimu sendiri: “Kalau dia memang jodohku ya pasti balik lagi”. Kekuatan inilah yang membuat kamu mampu menghadapi perpisahan dan tetap kuat di depan orang lain.

16. Berpikir positif selalu bisa membuatmu jadi orang yang lebih bahagia

Daripada mencemaskan sesuatu terus menerus, lebih baik yakin kalau pada akhirnya semua akan baik-baik saja.

17. Kesendirian menjadikan kamu lebih mandiri dan lebih dewasa

Ketiadaan pasangan menjadikan kamu mampu memecakan berbagai masalah sendiri. Dan lebih bijak dalam menghadapi berbagai masalah.

18. Kamu boleh menangis kalau sakit hati, tapi maksimal 3 hari saja

Berlama-lama tenggelam dalam tangisan nggak akan membuat sakit hatimu berkurang. Toh beberapa bulan kedepan kamu masih akan tetap sakit. Jadi lebih baik simpan tangisan buat hal-hal yang lebih penting.

19. Sayang sama seseorang gak selalu berarti kamu harus bersama dia

Kamu belajar untuk melepaskan dan menerima takdir bahwa ada beberapa hubungan yang memang nggak akan bisa dilanjutkan. Menyayangi seseorang bisa diartikulasikan lewat banyak hal, termasuk mengikhlaskan hubungan kalian untuk sesuatu yang lebih baik.

20. Kamu akan menemukan teman sesama lajang yang bisa menertawakan kejombloan kalian

Jomblo akan menarik sesama jomblo. Seiring waktu, kamu akan punya teman yang juga belum punya pasangan dan dia bisa jadi temanmu untuk menghadapi kesendirian. Kalau lagi bareng kalian bisa menjadikan kejombloan kalian sebagai bahan lelucon.

21. Kamu belajar untuk mengganti lampu dan merakit perabotanmu sendiri

Hey, ternyata pekerjaan yang identik dengan laki-laki bisa kamu kerjakan sendiri lho.

22. Kamu punya satu tas kecil yang berisi peralatan make-up andalanmu

Jika tas ini tertinggal, kamu akan panik dan merasa hampa seharian.

23. Jangan mengeluh atas pilihanmu sendiri

Kalau kamu sudah memilih sesuatu, banyak mengeluh akan menunjukkan kalau kamu tidak bertanggung jawab atas pilihanmu. Jalani pilihanmu sebaik-baiknya dan buktikan kalau kamu bisa berhasil.

24. Cara terbaik melupakan seseorang adalah dengan menyibukkan diri

Melupakan seseorang gak akan mudah kalau kamu nggak punya kegiatan. Buatlah dirimu seletih dan sesibuk mungkin, sampai kamu nggak punya lagi waktu untuk membayangkan si dia yang sudah berpisah denganmu.

25. Baterai ponselmu bertahan lebih lama saat kamu jomblo

Nggak ada sms, nggak ada whatsapp rutin, nggak ada telepon setiap jam. Kamu nggak perlu repot harus membawa power bank kemaa-mana. Baterai akan tetap aman.

26. Pergi sendiri, makan sendiri, ke kondangan sendiri — ternyata oke-oke saja
.
Melakukan hal-hal yang identik “harus bersama pasangan” sendirian ternyata tidak semenakutkan itu kok. Kamu mulai menikmati kebebasan untuk menetukan semua hal sendirian.

27. Kamu gak perlu bersama seseorang jika kamu hanya takut sendirian

Kesendirian nggak sepatutnya jadi alasan untuk memutuskan menjalani suatu hubungan. Ini nggak akan adil buat kamu dan pasanganmu.

28. Kamu harus belajar mencintai dirimu sendiri dulu sebelum mencintai orang lain

Klise sih, tapi memang benar. Gimana bisa orang lain mencintai kelebihan dan kekuranganmu kalau kamu belum bisa mencintai dirimu seutuhnya?
Setiap kamu tergoda untuk balik ke mantan, kamu selalu ingat alasan yang membuat kalian berpisah. Itu membuat kamu berpikir ulang sebelum memutuskan kembali.

30. Setiap orang berhak atas kesempatan kedua, YANG DIBERIKAN DENGAN HATI-HATI

Pasanganmu selalu berhak atas kesempatan kedua. Tapi kamu harus berhati-hati sebelum memberikannya. Sebab gak semua kesalahan bisa ditolerir dan dimaafkan begitu saja.

31. Kalau dia selingkuh sekali, kemungkinan besar dia akan selingkuh lagi

32. Kamu gak bisa membuat orang mencintai dirimu

Kayak lagunya Bon Iver, “Cause I can’t make you love me if you don’t. I can’t make your heart feel something it won’t”. Cinta memang gak bisa dipaksakan. Kalau dia gak mencintaimu, kamu harus terima dan belajar mencintai orang ini tanpa harus memilikinya.

33. Menghabiskan uang untuk hobimu akan membahagiakan dirimu

Gak salah kok sesekali mengeluarkan uang lebih untuk menyalurkan hobi. Apalagi jika kamu sudah bisa menghasilkan uang sendiri. Melakoni hobi akan membuatmu lebih bahagia, dan tetap waras menghadapi berbagai masalah di depanmu.

34. Laki-Laki gak akan pernah bisa membaca kodemu

Mereka bukan pembaca pikiran yang bisa tahu apa yang kamu mau. Di umur 20-an ini kamu belajar untuk lebih berani mengungkapkan keinginanmu. Kalau kamu nggak ngomong ya dia nggak akan tahu.

35. Cinta dan nafsu adalah dua hal yang sangat berbeda
Setelah beberapa hubungan yang kamu jalani, kamu menyadari
bahwa cinta dan nafsu bukanlah hal yang sama. Kamu semakin hati-hati menjalani hubungan yang hanya berdasarkan nafsu dan ketertarikan fisik semata.

36. Waktu Sendiri bisa kamu gunakan untuk memantaskan dirimu

Gak mau dong, pasanganmu mendapatkan cewek yang biasa-biasa saja? Yang bahkan gak bisa melakukan pekerjaan rumah tangga yang remeh. Kamu mulai merubah pandangan bahwa waktumu sendiri saat ini sebenarnya adalah kesempatan untuk memantaskan diri agar kelak pasanganmu bisa lebih berbahagia mendapatkanmu.

37. Tidak ada hal baik yang dijalani dengan terburu-buru

Semua hal akan datang pada waktunya. Gak perlu terburu-buru pengen cari pacar karena sudah dipaksa menikah. Seseorang akan datang disaat yang tepat. Sambil menunggu hal itu terjadi, jalani saja hidupmu dengan sebaik mungkin.




Sumber: www.hipwee.com
20 Hal yang Terjadi Setelah Tiga bulan Pacaran

20 Hal yang Terjadi Setelah Tiga bulan Pacaran


Tiga bulan setelah kalian berkencan, semua mulai berubah. Kamu mulai nyaman bersama dia. Rasa canggung setiap kalian bertemu perlahan berkurang. Kalian menyadari, hubungan yang sebenarnya baru akan dimulai saat ini. Masa bulan madu sudah berakhir.

1. Kamu tidak lagi jaga image di depannya

Tidak lagi perlu bermanis-manis di hadapannya. Kamu sudah bisa lepas tertawa atau bahkan kentut di depan pasanganmu. Toh sekarang dia sudah jadi pacarmu.

2. Kalian mulai hapal kebiasaan masing-masing

Kamu sudah tahu apa yang biasa dia lakukan sepanjang hari. Hal ini membuat kalian tenang, karena kalian tidak perlu khawatir walau sedang tidak bertemu.

3. Kamu bisa memesankan makanan kesukaannya di restoran, tanpa perlu bertanya lebih dulu

Sekarang kamu sudah tahu bagaimana nasi gorengnya biasa dipesan. Saat makan berdua, kamu refleks memesankan makanan untuknya dan dia tidak akan kecewa.

4. Jika dia tidak bisa menjemputmu, kamu tidak keberatan menemuinya di tempat kalian janjian

Dulu, kalian masih terikat pada aturan jemput-menjemput. Setelah tiga bulan berlalu, kalian sudah lebih santai menghadapi janji kencan. Kalau salah satu berhalangan menjemput, kalian tidak keberatan langsung bertemu di tempat kencan.

5. Kalian tidak lagi berkirim pesan setiap menit

Bukannya kehabisan bahan pembicaraan, tapi kamu sudah hapal apa yang sedang dia lakukan

6. Kamu dan dia mulai punya rutinitas kapan harus saling berkirim kabar

Kalian sudah mulai memiliki pola kapan harus saling berkirim kabar. Kamu biasa mengiriminya pesan selamat makan siang, dia rutin memberi ucapan selamat malam.

7. Terkadang kamu melirik ponsel, dan saat itu ada pesan masuk dari dia

Saat kamu merindukannya dan melirik ponsel, lucunya kadang ada pesan masuk dari dia. Mungkin kalian mulai punya telepati, atau barangkali dia juga sedang merindukanmu saja.

8. Kamu mengenali bentuk tubuhnya.

Kamu mengenal bentuk tubuhnya dengan baik. Setelah 90 hari bersama kamu mulai akrab dengan rasa rambutnya di tanganmu, bentuk bahunya, tahi lalat di dekat dahinya, bentuk bibirnya saat tertawa, dan rasa saat lengannya melingkari tubuhmu. Seandainya ada permainan petak umpet di tubuhnya kamu pasti menang deh!

9. Kamu mulai meniru kebiasan-kebiasaan kecilnya

Secara tidak sadar, kamu mulai menirukan hal-hal yang dia lakukan. Teman dekatmu bahkan mengatakan gaya bicaramu makin mirip dengan dia. Kamu tidak merasa ada yang berubah, selain merasa kalian makin berbahagia.

10. Kamu mulai hapal bagaimana dia ingin dimanjakan

Tanpa repot harus membelikan dia kado mewah, kamu sudah tahu bagaimana ia ingin dimanjakan. Cukup dengan sentuhan ringan di bahunya atau membuatkannya masakan sederhana.

11. Kalian bisa membicarakan apapun

Kamu dan dia bisa bicara soal apa saja. Mulai dari membicarakan berita politik yang sedang hangat, main tebak-tebakan bodoh, sampai membuat rencana soal apa yang akan kalian lakukan di masa depan.

12. Dia mulai bertransformasi menjadi sahabatmu

Pasanganmu bukan lagi sekadar orang yang kamu cari saat kamu merasa kesepian atau butuh teman makan. Dia mulai mengambil tempat signifikan di hidupmu. Kalian berbagi dukungan, cerita dan bahkan harapan. Dia mulai berubah menjadi teman baikmu, orang yang kamu harapkan ada di setiap momen penting dalam hidupmu.

13. Kalian mulai mengenal keluarga masing-masing

Kamu sudah mengenal orang tuanya, begitu pula sebaliknya. Saat ponselnya tak bisa dihubungi seharian kamulah orang pertama yang akan dihubungi oleh keluarganya. Nomor-nomor telepon keluarganya mulai ada di buku teleponmu.

14. Kalian mulai bertengkar

Setelah tiga bulan bersama, kalian mulai menghadapi ketidakcocokan. Bila sebelumnya salah satu dari kalian selalu bisa mengalah, saat ini pertengkaran mulai timbul. Kalian lebih terbuka menunjukkan ketidaksukaan terhadap sesuatu. Kalian mulai berkompromi satu sama lain.

15. Kalian menyadari bahwa pasanganmu tidak sempurna

Pasanganmu bukan lagi orang yang mampu membuatmu tertawa setiap saat. Terkadang dia bisa jadi orang yang membuat kamu menangis, dia bisa berubah jadi musuh terbesarmu. Kalian mulai belajar bahwa pasanganmu tidak akan selalu membuat kalian bahagia.

16. Kode-kode di udara mulai berkurang

Sebelumnya, kamu perlu mengirimkan kode agar dia melakukan hal yang kamu mau. Bilang lapar agar dia datang mengirimimu makanan, misalnya. Atau bilang kamu capek naik kendaraan umum supaya dijemput. Sekarang kalian sudah lebih to the point ke satu sama lain. Kalau mau apa, ya bilang saja.

17. Kalian mulai merasa bosan

Tiga bulan pertama biasanya paling banyak dilalui bersama pasangan. Maklum, masih hangat-hangatnya. Nah, setelah tiga bulan kalian mulai merasa bosan kalau terus bersama sepanjang hari. Kamu mulai kembali ke kehidupan normalmu, dia juga kembali menjalani rutinitasnya. Tanpa meninggalkan satu sama lain.

18. Kalian mulai saling menuntut

Di awal-awal pacaran, kalian berjanji untuk menerima satu sama lain apa adanya. Tapi ternyata tidak ada hubungan yang minim tuntutan. Kamu mulai menuntut dia untuk lebih tepat waktu saat janjian denganmu, dia juga mulai meminta kamu agar tidak mudah marah. Kalian mulai belajar untuk memahami keinginan masing-masing.

19. Kalian mulai bertanya-tanya, Mau dibawa kemana hubungan kitaaa?

Eits, ini bukan lagu Armada ya. Setelah masa bulan madu lewat, kalian mulai menjajaki kemungkinan kemana hubungan ini akan dibawa. Apakah orang ini bisa bertahan lama denganmu atau hanya sementara saja.

20. Kalian menyadari bahwa kalian hanya harus menjalani

Terlepas dari semua harapan dan perhitungan yang sudah kalian lakukan, kalian sadar bahwa hubungan ini hanya perlu dijalani. Sambil berharap bahwa semua akan baik-baik saja sampai nanti.




Sumber: www.hipwee.com
4 Penjelasan Mengapa Berciuman Itu Baik

4 Penjelasan Mengapa Berciuman Itu Baik


Kalau berciuman adalah sama dengan menukarkan jutaan bakteri di mulutmu dengan jutaan bakteri di mulut pasanganmu, mengapa kita masih tetap mengungkapkan rasa sayang dengan ciuman?

Sejak abad ke-19, para ahli sudah penasaran akan jawaban dari pertanyaan ini. Akhirnya didirikanlah “philematologi” — cabang ilmu khusus yang meneliti tentang ciuman. Dan menurut temuan mereka, aktivitas berciuman masih dilakukan manusia karena…

1. Ciuman meredakan rasa tegang.

Ciuman bekerja sebagai penenang alami: rasa tegang atau cemas kamu akan mereda jika kamu berciuman. Ini karena ciuman dapat menekan produksi kortisol – hormon penyebab rasa stres – dan memicu produksi oksitosin – hormon yang bertanggungjawab atas perasaan nyaman dan bahagia.

2. Ciuman adalah pengganti aktivitas seksual yang lain.

Beberapa budaya memandang miring hubungan seks yang dilakukan sebelum pernikahan, dan ciuman adalah “kompromi”-nya. Selain itu, ciuman melibatkan banyak hal selain dua bibir yang bertaut: kesempatan untuk menghidu aroma tubuh pasangan masing-masing, menyentuh kulit dan mendengarkan tarikan napas satu sama lain, serta melihat dalam-dalam mata pasangan. Bagi sebagian pasangan, ciuman malah terasa lebih intim daripada aktivitas seksual lainnya.

3. Ciuman adalah cara yang baik untuk menilai kecocokan kamu dengan orang yang kamu sukai.

Ciuman bisa menentukan apakah kamu benar-benar akan pacaran dengan orang yang kamu cium, karena kamu jadi bisa memperkirakan gaya hidup orang tersebut.

4. Ciuman meningkatkan ketahanan tubuh.

Pada tahun 2010, dua researcher asal Inggris menemukan kaitan antara seberapa sering seseorang berciuman dan ketahanan orang tersebut pada cytomegalovirus, yang bisa menyebabkan infeksi parah pada ibu hamil dan mereka yang kesehatannya sedang menurun. Ha! Jadi kamu sekarang tahu apa yang harus kamu lakukan kalau kamu jatuh sakit…




Sumber : www.hipwee.com
Bahaya Sosial Media Dalam Kehidupan Cintamu

Bahaya Sosial Media Dalam Kehidupan Cintamu


Memang apa bahayanya sosial media, macam Facebook dan Twitter?

Jangan salah, dua media sosial ini bisa jadi alasan kenapa pacaranmu selalu kandas di tengah jalan.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan membuktikan jika sebuah hubungan, baik pacaran atau pernikahan, akan rentan berakhir jika mereka terlalu aktif di dalam sosial media.

Misalnya Facebook dan Twitter. Apa sih yang salah dari dua sosial media yang ngetop ini?
Dalam penelitian yang telah dilakukan kesimpulan yang didapatkan adalah semakin sering menggunakan sosmed seperti Twitter maupun Facebook maka makin sering pula pasangan itu bertengkar.

Nah, pertengkaran ini nih yang sering bikin kandas hubungan, apalagi buat yang baru jadian! Pertengkarannya juga pasti gak jauh – jauh dari postingan ataupun interaksi yang dilakukan di dalam sosial media ini.

Kalau vakum sosmed, nanti aku gak eksis donk?

Ups. Nggak perlu vakum juga kalik!

Ada caranya kok biar kamu tetap eksis di jagat dunia maya ini tanpa harus kehilangan orang terkasih. Caranya simpel, yang perlu kamu lakukan hanya mengurangi frekuensi aksesmu dengan sosial media yang kamu miliki.

Setelah itu, jaga postingan – postinganmu di sosial media. Sebisa mungkin hanya share hal – hal yang positif! Jangan malah share sesuatu yang bikin pasangan kamu kebakaran jenggot dan marah tiga hari tiga malam. Duh, cari perkara aja deh!
Itu dia bahayanya Facebook dan Twitter buat kehidupan cintamu. Jadi mulai sekarang buat yang lagi dalam hubungan mulai hati – hati donk buat main sosmednya!




Sumber: www.hipwee.com
12 Alasan Untuk Tidak Menikah Muda

12 Alasan Untuk Tidak Menikah Muda


Kapan nikah? , bisa jadi pertanyaan menyebalkan bagi kamu yang sudah memasuki usia 20-an. Ini adalah 12 alasan yang bisa kamu pakai saat ada teman atau kerabat yang mengeluarkan pertanyaan sakti, Kapan nikah?

1. Masih butuh waktu untuk diri sendiri

Usia muda adalah waktu untuk menemukan apa yang sesungguhnya ingin kamu lakukan dalam hidup. Kamu masih butuh mencari pekerjaan apa yang paling sesuai denganmu, gaya hidup macam apa yang ingin kamu jalani, dan tentunya memperdalam hobi. Tentunya kamu tidak ingin terburu-buru memulai sebuah keluarga sebelum benar-benar selesai berkembang sebagai individu.

2. Ingin banyak melakukan perjalanan

Jika kamu adalah orang yang gemar melakukan perjalanan, alasan ini bisa kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kapan kamu akan menikah. Bukan berarti saat sudah menikah kamu tidak bisa lagi traveling. Tapi, menikah membuat kamu harus berkompromi soal pengeluaran. Cicilan rumah dan pengeluaran rumah tangga lain bisa memotong anggaran jalan-jalanmu.

3. Belajar untuk mandiri

Masih ingin belajar mandiri bisa jadi alasan untuk tidak menikah muda. Bilang saja kalau kamu bahkan belum bisa memaku gantungan baju di kamarmu. Kalau menikah sekarang, bisa-bisa kamu jadi orang yang merepotkan pasanganmu.

4. Belajar untuk tidak takut sendiri

Kamu menikah hanya karena takut sendirian? Belajar untuk tidak takut pada kesendirian bisa kamu jadikan alasan untuk tidak menikah muda. Kamu perlu nyaman dengan dirimu sendiri dulu sebelum siap membuka diri dengan komitmen yang baru.

5. Masih ingin mengembangkan karir

Masih ingin fokus ke pengembangan karir adalah alasan klise yang tidak pernah gagal dalam menghadapi gencaran pertanyaan soal menikah. Kamu bisa bilang, jika menikah sekarang maka pasanganmu akan sering kesepian karena kamu tinggal berkegiatan di luar rumah.

6. Ingin bebas bergaul dengan teman

Saat sudah menikah, terkadang pasanganmu bisa cemburu kalau kamu terlalu sering keluar bersama teman-temanmu. Tentunya kamu tidak ingin membiarkan pasanganmu kesepian di rumah, kan? Kalau kamu masih ingin memuaskan hasrat untuk bergembira bersama teman, ini bisa jadi alasan yang bagus untuk menghindari dorongan buru-buru menikah.

7. Kamu adalah tipe pemberi perhatian

Kamu adalah tipe orang yang selalu ingin memberikan perhatian pada pasangan yang membutuhkanmu? Pernahkah kamu merasa dimanfaatkan karena sifatmu ini? Jika iya, lebih baik pertimbangkan lagi untuk memutuskan menikah muda. Pernikahan butuh lebih dari sekedar perasaan membutuhkan . Perlu cinta dan komitmen agar pernikahan bisa bertahan.

8. Belum stabil secara finansial
Malu dong, kalau setelah menikah masih harus tinggal dengan orang tua? Ata merasa belum siap menanggung biaya rumah tangga berdua saja? Menikah sering diidentikkan dengan kestabilan finansial. Maka, saat kamu merasa belum stabil dalam keuangan ada baiknya tidak terburu-buru menikah.

9. Belum ada calon yang cocok

Kamu masih jomblo, atau belum merasa cocok dengan pasanganmu saat ini. Keputusan untuk menikah adalah keputusan besar yang mengharuskan kamu punya pasangan yang betul-betul klik denganmu. Saat ia belum ditemukan, kenapa harus terburu-buru?
10. Merasa belum dewasa
Kamu masih sering memaksakan keinginanmu? Atau merasa sulit menerima kritik dari pasangan? Pernikahan membutuhkan dua pribadi yang dewasa. Jika kamu masih egois dan kekanak-kanakan, maka ide untuk menikah muda perlu kembali dipertimbangkan.

11. Masih ingin menyenangkan orang tua

Masih ingin berbakti pada orang tua bisa jadi alasan untuk tidak menikah muda. Saat sudah menikah, otomatis perhatianmu akan bergeser ke pasangan. Selama kamu belum menikah, perhatian itu bisa kamu berikan untuk orang yang membesarkanmu.

12. Takut berkomitmen

Pernikahan adalah komitmen yang besar. Setelah menikah, kamu harus mempertimbangkan keinginan pasangan dalam setiap keputusan yang kamu buat.












Sumber : www.hipwee.com
 
Copyright © 2015. Sebuah Hubungan
Blogger Templates